Paradigma Mahasiswa Mengenai Sistem Politik
Mahasiswa merupakan tiruan miniatur masyarakat intelektual yang memiliki corak keberagamaan pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreativitas. Dengan sifat keintelektual dan idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada.
Gerakan mahasiswa saat ini diwujudkan dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan Pemerintah/Penguasa. Terutama, ketika maraknya Korupsi, ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap hak-hak rakyat. Mahasiswa berperan sebagai perpanjang aspirasi rakyat, gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak bagi perbaikan kualitas hidup bangsa. Jadi, gerakan yang dilakukan mahasiswa berupa koreksi atau kontrol atas kejadian politik yang melenceng dan merugikan rakyat. Dunia terbuka yang lias yang dipenuhi dengan singletrack.
Mahasiswa mempunyai dua peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Pertama, mahasiswa sebagai manager dan kedua mahasiswa sebagai pencetus gagasan. Peran yang pertama lebih berorientasi pada tindakan, yaitu lebih menekankan masalah “how to get things done” sehingga peran ini lebih memerlukan bekal keilmuan yang menunjang penyelesaian masalah dalam suatu bidang ilmu-ilmu managemen yang bersifat teknokrasi. Dan peran kedua lebih berorientasi pada kegiatan pemikiran, yaitu lebih pada kerja “asah otak” untuk melahirkan kemungkinan alternatif sehingga dalam prakteknya peran ini lebih memerlukan bekal keilmuan yang mengutamakan kontemplasi.
Dewasa ini, kesadaran berpolitik mahasiswa mulai memudar. Hal itu terjadi kerena kultur modernisasi dan globalisasi yang cenderung mengikis idealisme dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Mahasiswa perlu memiliki kesadaran politik dan kepedulian terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat di sekitarnya.
Aktivitas pergerakan mahasiswa seperti demonstrasi dan aksi unjuk rasa yang notabene sebagai sarana komunikasi politik dalam bentuk lisan maupun tulisan kini lebih ke arah kekerasan dan tidak menonjolkan inti dari aspirasi yang disampaikan bahkan kadang mementingkan kepentingan pribadi, kelompok dan golongan tertentu. Buat foto mu menangis 3D
Kehidupan politik mahasiswa dapat dicontohkan dalam dunia organisasi kemahasiswaan. Dalam dunia organisasi, mahasiswa dapat berlatih untuk berpolitik dan berperan secara langsung. Dalam dunia organisasi mahasiswa bisa tahu kejadian-kejadian politik di lingkungannya masing-masing, tahu bagaimana cara berkomunikasi dan berargumen dengan baik dan benar di depan umum, tahu bagaimana cara menyampaikan pendapat, gagasan muapun aspirasi. Hal-hal tersebut yang nantinya dapat berguna untuk kehidupan berpolitik dan bermasyarakat.
Namun minat dan antusiasme mahasiswa untuk masuk dalam dunia organisasi mulai rendah, berbagai alasan muncul mulai dari kesibukan di luar perkuliahan yang tidak memungkinkan untuk ikut organisasi maupun kesadaran poltik dan sikap acuh tak acuh dengan dunia politik dan organisasi. Hal tersebut muncul karena kekecewaan akan keadaan politik di Indonesia yang carut marut kasus korupsi yang kian banyak dan tak terkendali. Ketidakberdayaan mahasiswa atau pemuda untuk melakukan perubahan malah membuat sikap acuh terhadap pemerintah. Imbasnya fungsi kontrol terhadap kebijakan yang merugikan rakyat tidak berjalan dengan baik ditambah lagi tanpa disadari perilaku elit politik telah berimbas pada dunia akademik mahasiswa. Perjuangan mahasiswa terhadap organisasinya masing-masing hanya untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan.
Dengan kesadaran dan keikhlasan untuk memberdayakan masyarakat dan berusaha menguatkan masyarakat dengan memberikan penyadaran politik dan membangun nalar publik, dengan menanamkan pemahaman atas hak dan kewajiban di dalam berbangsa dan bernegara. Sikap mental demikian yang seharusnya dimiliki bukan hanya mahasiswa akan tetapi para elit politik maupun masyarakat sendiri agar pembagunan nasional dapat terlaksana dengan baik. Perbaikan akhlak dan ilmu pengetahuan di semua pihak harus dilaksanakan karena politik tanpa moralitas dapat menjadi sesuatu yang merugikan untuk semua baik di masa kini maupun masa mendatang dan sebaliknya moralitas tanpa kesadaran berpolitik berbangsa dan bernegara akan menjadikan tatanan hidup tidak berjalan secara optimal. Baik elit politik maupun para mahasiswa wajib mengedepankan etika moral berpolitik apalagi dalam berbangsa dan bernegara. baca juga cara buat foto menangis yang keren
Kesantunan, kedewasaan, dan keluhuran budi dalam berpolitik merupakan keniscayaan dalam membangun peradaban sebuah bangsa. Bangsa yang beradab bukan bangsa yang memiliki sejarah yang baik akan tetapi memiliki kemampuan untuk menjalankan kehidupannya dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya termasuk berpolitik yang baik dan berkonotasi untuk kemajuan bangsa bukan untuk pribadi ataupun golongan tertentu.
Comments
Post a Comment